Bismillah,
Entah mengapa,di pagi buta ini saya sudah terbangun dan berkunjung ke blog ini,dunia saya yang penuh coretan sederhana.yang sudah lama tidak ditorehkan lagi sebuah kisah baru setelah sekian lama saya berkutat dengan kesibukan demi kesibukan layaknya seorang siswa untuk mengejar target yang bernama LULUS itu. dan kali ini pun,saya hendak menorehkan lagi sebuah kisah baru. kisah saya dengan sosok pria yang baru lagi,yang baru-baru ini mengisi relung hati saya yang sudah sekian lama kosong. kami memutuskan untuk menjalin kasih saat itu dalam waktu perkenalan hanya dalam beberapa hari. kami tak dapat saling menutupi rasa cinta yang kian hari kian timbul itu. dan akhirnya,kisah kami pun dimulai. dengan terpisahkan oleh jarak,kami selalu berusaha untuk saling berhubungan dan membangun komitmen demi komitmen secara mantap dan meyakinkan.dia lah yang paling detail merancang masa depan kami nanti.dan saya hanya berharap saat itu supaya tuhan merestui hubungan kami dan memberikan kami kesempatan untuk bersama selamanya dalam ikatan yang sah. semoga kami bisa membangun rumah tangga yang baik dan bahagia dan juga dikaruniai anak-anak yang lucu dan menggemaskan *ini merupakan salah satu permintaan kami yang paling kuat dan sering pula kami bahas di sela obrolan kami*.
Hingga sampai pada kemarin hubungan cinta kami berlanjut. tiba-tiba siang itu aku mendapatkan kabar buruk. dia hendak ingin mengakhiri hubungan kami yang pada saat itu baru berjalan dalam waktu seminggu karena alasan yang cukup membuat saya bertambah sedih dan bingung. pertama,dia ingin fokus ujian dan tidak mungkin memegang alat canggih itu lagi (Handphone). kedua,di saat saya bertanya lagi dan meyakinkan dia kita pasti bisa menjalani semua ini,alasan dia adalah saat itu juga dia hendak melakukan operasi pasca kecelakaan yang sudah lama menimpa nya terjadi dan meminta saya untuk mencari penggantinya yang lebih baik dan mengucapkan "selamat tinggal :"(,doain aku ya". begitulah kalimat terakhir yang dia ucapkan kepada saya. spontan,saya shock,kaget,dan langsung berlari ke kamar mandi.menangis sejadi-jadinya."mengapa harus secepat ini tuhan? apakah ini sebuah cobaan?" saya bertanya sendiri dalam hati saat itu. saya heran,mengapa mendadak seperti ini? mengapa di saat saya sudah sangat menyayangi nya,dia hendak meninggalkan saya secepat ini? ah,saya belum siap.belum.saat itu juga,saya langsung mencoba menghubunginya lewat telepon dan terdengar nada sibuk berkali-kali. dan akhirnya,saya memutuskan untuk menghubunginya lewat sms.dan dari isi pesan itulah,saya mencoba meyakinkan dia berkali-kali dan mengingatkan lagi akan komitmen-komitmen yang sudah dia rancang untuk saya. komitmen itu bukan bagaikan balok,yang seenaknya dihancurkan setelah bersusah payah dibuat dan dibangun sedemikian rupa oleh pemiliknya. saya tidak mau komitmen itu dibuang secara percuma-cuma. dan saat itu juga,dia tak berkata apa-apa lagi kepada saya lewat pesan singkat itu. hingga,sepupu nya pun yang membalas pesan saya yang panjang sedemikian rupa bak cerpen itu. sepupunya memberitahu,bahwa dia sudah masuk ruang operasi saat itu juga.bertambah sesaklah hati saya seolah-olah terhimpit oleh sesuatu. lemas sekujur tubuh saya. menangis pun rasanya sudah lelah.tidak ada tenaga lagi. tanpa berpikir lagi,saya menceritakan semua yang ingin saya sampaikan kepada pria yang sangat saya cintai itu. yah... ada rasa tidak enak dan malu juga di kala itu. saya tanpa sadar telah melibatkan sepupunya itu dalam masalah kami. mau bagaimana lagi,rasa sesak semakin menekan saya juga saat itu. setelah kalimat demi kalimat saya utarakan,sepupunya pun akhirnya bersedia memberikan alasan yang sebenarnya,saran, dan motivasi-motivasi yang cukup membuat saya lega. sepupunya mengatakan "dia terakhir nggak ngomong apa-apa.cuman dia bilang,dia gamau bikin kamu sedih kalau seandainya dia sudah gaada". kumat lah lagi rasa sedih yang berkecamuk di hati saya. "tapi kenapa dia secepat itu dan mendadak mutusin gue?" balas saya saat itu dengan perasaan yang lagi-lagi membara dan berkecamuk.
"kalau kamu memang masih sayang sama dia,dengerin dia dulu. dia akan jadiin kamu istrinya asal kamu mau nunggu dia sampai 6 bulan atau kurang dari itu,dia bakal nemuin kamu dan akan kasih kamu sesuatu. mau kan kamu melaksanakannya?"
Tanpa berpikir panjang,saya langsung menyanggupi nya dan meyakinkan kalau saya bisa menunggu selama itu karena rasa sayang saya yang begitu besar terhadapnya.hingga sampai malam setelah waktu maghrib,kami masih berkomunikasi soal permasalahan saya dengan pria itu. kalimat yang tiada henti saya utarakan kepada sepupunya itu. sepupu nya meminta pada saya saat itu juga bahwa saya harus mengerti dengan keadaan dia disana.dia sedang kritis dan belum sadarkan diri juga.lagi-lagi saya hanya menyanggupi saja.saya tidak peduli apa pun yang terjadi dengan dia.saya tidak mau berprasangka buruk terhadap pacar saya. saya sudah dewasa,tidak sepantasnya lah dalam sebuah hubungan,saya terus mengutamakan ego saya.saya harus mengerti kondisi dia disana.tapi,entah mengapa motivasi-motivasi dari saudaranya itu berubah menjadi seakan-akan dia meminta untuk menjauhi pacar saya. lagi-lagi saya sedih dan kecewa.sakit sekali rasanya saat itu juga. saya hanya menanggapinya secara tegas dan berusaha meyakinkan nya bahwa saya sanggup menunggu nya selama itu. saya jelaskan dan coba memberi pengertian kepada saudaranya itu disaat dia bertanya " emang kamu ga capek nunggu dia selama itu? kalau aku jadi kamu mah,aku udah lupain aja dia."
tidak! saya sama sekali tidak mau menyerah begitu saja. sekali lagi saya tegaskan bahwa bukan saat nya lagi saya mengutamakan ego saya dalam hubungan ini. lalu,dengan sabar saya jelaskan "ga selamanya sebuah hubungan itu berjalan lancar selama kita bisa berpikir positif dan bertindak dewasa pasti masalah itu bisa segera teratasi :)" dan saat itu,sepupunya tidak berkata apa-apa lagi. hingga sampai hari ini,belum ada kabar apapun mengenai keberadaan dan kondisi pacar saya . saya pun malah tidak ingin dianggap mengganggu karena lagi-lagi menanyai nya kabar secara terus menerus.saya harus memulai apa yang diminta sepupunya terakhir kemarin.menunggu.saat itu juga,saya hanya bisa berdoa dari jauh sini dan meminta kepada tuhan supaya dia diberi kesempatan lagi untuk tetap bersama dengan saya dan orang-orang terdekatnya.untuk siapapun yang membaca kisah saya ini,terimakasih jika kalian bersedia untuk membantu saya dengan hanya mengirimkan doa saja sudah cukup . terimakasih pula atas kebaikan kalian. dan untuk yang saat ini sedang senasib juga dengan saya,tetaplah bersemangat dan teruslah panjatkan doa untuk orang-orang yang kalian sayangi.insya allah,Allah pasti mengabulkan doa kita semua.
Dan teruntuk kamu disana,beristirahatlah dengan tenang dan tunggulah aku dengan sabar ya :). yakinlah,bahwa tuhan pasti kasih kamu kesempatan untuk terus bersama dan masih bisa melihat orang-orang yang kamu sayang dan cintai.termasuk aku pastinya.disaat kamu sadar itu lah,aku minta tolong.jaga komitmen yang sudah kita buat dan jaga hatimu untuk aku jika kamu benar-benar memintaku untuk menunggumu. aku pasti sanggup,yakin,dan setia nunggu kamu disini,bey. maafin aku ya kalau selama seminggu ini aku sudah nyakitin kamu berkali-kali.kamu sabar banget ngehadapin aku yang kadang masih kekanakan.maafin aku ya sekali lagi bey :"). rasa sayang aku dari dulu pasti gabakal berubah bey.I love you so much,my future husband.
Dari seseorang yang akan setia menunggumu disini
-Tiara-