Periklanan
a. Sejarah Periklanan
Iklan
berasal dari bahasa Arab, ”iqlama”, yang dalam bahasa Indonesia artinya pemberitahuan, sementara kata ”advertensi” berasal dari bahasa Inggris
”advertising” atau dalam bahasa Belanda ”advertentie” sedangkan reklame berasal dari bahasa Prancis
”re-klame” yang berarti berulang-ulang. Sebenarnya semua istilah diatas
mempunyai pengertian yang sama yaitu
memberi informasi tentang suatu barang/jasa kepada khalayak.
Iklan
muncul sejak 3000 th SM dan
sudah dikenal dalam peradapan bangsa-bangsa Mesopotamia dan Babilonia. Pada zaman Mesopotamia, para
pedagang menyewa perahu-perahu dan mengutus pedagang keliling untuk mengantar hasil produksi rumah tangganya kepada para konsumen yang membutuhkan. Sistem pengedarannya masih ”door to door” sistem tersebut masih bertahan sampai dengan sekarang. Pendapat lain mengatakan iklan berasal dari
zaman Romawi kuno pada tahun
600 SM oleh Thales, seorang
piawai dalam ilmu politik, matematika dan astronomi mengadu nasib sebagai ahli
nujum untuk meramal terjadinya gerhana matahari. Ramalan yang dihubungkan dijuluki Twon Cries. Dimana ia
berseru berulang-ulang dimuka keramaian. Twon Cries juga digunakan para pedagang untuk
memeriahkan barang dagangan dan mendapat
upah. Mereka inilah yang dianggap
sebagai cikal bakal dunia Islam. Iklan yang dibuat dalam bahasa
Inggris dan dicetak lebih moderen
terbit di London pada tahun 1472 yang dibuat oleh William Caxton.
Pada
tahun 1704 iklan cetak muncul di
Amerika oleh Benyamin
Franklin. Menjelang akhir abad ke-18, iklan cetak mulai
merambah keseluruh penjuru dunia termasuk
di Indonesia bernama ”Hindia Belanda” pada tahun 1774 adalah surat kabar
Vendus Nieuws, koran terbitan pemerintah Belanda yang cukup ramai dengan
iklan-iklan tentang penawaran barang milik VOC, iklan pribadi, dan pengumuman
pemerintah. Iklan di Indonesia yang dibuat moderen pada zaman
setelah kemerdekaan yaitu pada tahun
1960-an yaitu iklan yang dikeluarkan oleh PT Unilever ”LUX”.
b.
Pengertian Iklan
Iklan
adalah segala bentuk pesan tentang
suatu produk yang disampaikan lewat media kepada sebagian / seluruh masyarakat.
Sedangkan periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.
c.
Jenis Iklan
Secara
teoritik umumnya iklan terdiri atas
dua jenis; pertama iklan standar,
dan kedua iklan layanan masyarakat.
Yang dimaksud iklan
standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk
keperluan mengenal barang, jasa pelayanan
untuk konsumen melalui sebuah media. Tujuan iklan standar adalah
merangsang motif dan minat para pembeli
atau para pemakai. Sedangkan iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non profit, jadi iklan ini
tidak mencari keuntungan akibat pemasangannya kepada khalayak. Hal ini
berbeda dengan iklan standar yang mengharapkan dari pemasangan iklannya menggaet keuntungan atas penjualan barang produksinya. Umumnya iklan layanan masyarakat
bertujuan memberikan informasi dan penerangan
serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan.
d.
Fungsi Periklanan
Iklan
Iklan
sebagai tehnik penyampaian pesan dalam bidang bisnis
yang sifatnya non personal secara
teoritik melaksanakan fungsi-fungsi seperti yang dimuat di media massa lainnya.
1. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah fungsi untuk memenuhi
permintaan para pemakai ataupun pembeli terhadap barang-barang ataupun jasa serta gagasan
yang diperlukannya.
2.
Fungsi Komunikasi
Fungsi
komunikasi adalah semua bentuk iklan
memang mengkomunikasikan melalui media berbagai pesan dari komunikator
kepada komunikan yang terdiri atas sekelompok
orang yang menjadi khalayaknya. Sebagai fungsi
komunikasi, iklan berisi cerita mengenai
suatu produk sehingga harus memenuhi syarat-syarat pemberitaan.
3.
Fungsi
Pendidikan
Fungsi pendidikan merupakan sebagian fungsi komunikasi.
Secara khusus sebenarnya dalam setiap ulasan
efek komunikasi maka efek pendidikan
lebih diutamakan. Hal ini disebabkan
karena semua orang ingin menghindari
terbentuknya suatu sikap yang negatif. Dalam periklanan hal ini demikian
sangat diperhatikan dan melalui fungsi
pendidikan untuk membentuk sikap setiap orang dapat
meningkatkan aspek-aspek kognisinya.,
kemudian aspek efeksinya dan aspek
psikimotor. Fungsi pendidikan dalam
komunikasi harus memberikan pilihan yang bebas dari khalayak
untuk mengambil keputusan.
4.
Fungsi Ekonomi
Iklan mengakibatkan orang semakin tahu tentang
produk-produk tertentu, bentuk pelayanan jasa, maupun kebutuhan
serta memperluas ide-ide yang mendatangkan keuntungan finansial.
5.
Fungsi
Sosial
Iklan juga mempunyai fungsi sosial membantu menggerakkan suatu perubahan standar hidup yang ditentukan oleh kebutuhan manusia di seluruh dunia. Misalnya melalui iklan dapat digerakkan bantuan keuangan, bahan-bahan makanan. Melalui publikasi iklan mampu menggugah pandangan orang tentang suatu peristiwa, kemudian meningkatkan sikap, afeksi yang positif dan diikuti tindakan pelaksanaan nyata atau tindakan sosial.
e.
Teori Periklanan
Ada
beberapa teori dalam periklanan (Liliweri, 1997;60) yaitu :
1. Teori Efek Minimal
Teori efek minimal menunjukkan bahwa tidak selamanya
peningkatan penjualan diakibatkan oleh peningkatan volume biaya iklan pada satu
kurun waktu tertentu.
Menurut teori efek minimal, iklan memberikan efek yang sangat kecil atau efek
minimal yang pada saat suatu produk benar-benar
sangat diperlukan oleh para pembeli
dalam kurun waktu tertentu.
2. Teori Cutting Edge
Teori ini mengajarkan bahwa iklan secara tidak
disadari dapat mengubah bentuk prilaku yang menyimpang dari suatu budaya
umum dan membentuk sub budaya kelompok tertentu.
3. Teori A-T-R
Teori ini mengajarkan bahwa banyak khalayak itu dapat dipengaruhi
oleh iklan, hasilnya kita akan mendapatkan sekelompok orang yang relatif tetap memakai
atau membeli produk-produk hasil iklan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar