Selasa, 02 Mei 2017

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI



Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara etimologis
atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi
milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna.

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung
secara lisan maupun tidak langsung melalui media; proses penyampaian bentuk interaksi
gagasan kepada orang lain dan proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang
disampaikan, baik sengaja maupun tidak disengaja.


Bentuk-bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi terbagi dalam beberapa bentuk sebagai berikut :
A.Komunikasi Dalam Organisasi
Dalam dunia kerja, komunikasi merupakan satu hal yang paling penting dan menjadi
bagian dari tuntutan profesi (keahlian). Kadang-kadang penyebab rusaknya hubungan antar
individu dalam suatu organisasi, misalnya antara manajer atau supervisor dengan karyawan
atau di antara karyawan itu sendiri adalah terjadinya miskomunikasi. Untuk berkomunikasi
dengan baik dibutuhkan tidak hanya bakat, tetapi terutama kemauan melakukan proses
belajar yang kontinu. Keterampilan berkomunikasi yang baik meliputi kemampuan dasar
untuk mengirim dan menguraikan pesan secara akurat dan efektif untuk memperlancar
pertemuan, untuk memahami cara terbaik dalam penyebaran informasi dalam sebuah
organisasi, serta memahami makna simbolis tindakan-tindakan seseorang sebagai manajer.

B. Komunikasi formal dan informal
Komunikasi formal ialah komunikasi resmi yang menempuh jaringan organisasi
struktur formal dimana , informasi ini tampaknya mengalir dengan arah yang tidak dapat
diduga dan jaringannya digolongkan sebagai selentingan. Informasi yang mengalir sepanjang
jaringan kerja selentingan terlihat berubah-ubah dan tersembunyi.

Komunikasi informal ialah komunikasi yang menempuh saluran yang sering disebut“selentingan”, yaitu suatu jaringan yang biasanya jauh lebih cepat dibandingkan dengan saluran-saluran resmi. Informasi informal/personal ini muncul dari interaksi diantara orangorang.
Dalam istilah komunikasi selentingan digambarkan sebagai metode penyampaian
laporan rahasia tentang orang-orang dan peristiwa yang tidak mengalir melalui saluran
perusahaan yang formal. Informasi yang diperoleh melalui selentingan lebih memperhatikan
apa yang dikatakan atau didengar oleh seseorang daripada apa yang dikeluarkan oleh
pemegang kekuasaan.


C. Komunikasi ke atas (upward communication)
Komunikasi dari bawahan ke atasan yang mencakup sistem-sistem saran,
kebijaksanaan pintu terbuka, mendengarkan keluhan-keluhan karyawan dan survei
semangat. Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi dapat diartikan bahwa informasi
mengalir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat lebih tinggi.


Source : Buku Modul Kuliah Kewirausahaan








Senin, 01 Mei 2017

MEMAHAMI MOTIVASI



Keberhasilan merupakan sebuah output dari proses yang berkesinambungan dan akumulasi berbagai faktor pendorong. Menurut Basith (2000), Keberhasilan seseorang tergantung dari berbagai faktor. Faktor yang paling berpengaruh adalah motivasi, sehingga dapat dirumuskan dalam fungsi berikut:
P = f (M,A,O)
Dimana:
P = Performent /Produktivitas
F = Fungsi
M = Motivation (Motivasi)
A = Ability (Kemampuan)
O = Opportunity (kesempatan)
Berbicara tentang motivasi, maka akan muncul suatu pemahaman bahwa makna ituakan mengarah kepada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga akan mendapatkan kepuasan. Karena adanya kebutuhan itu, maka menimbulkan suatu doronganatau usaha, yang terwujud dalam suatu perilaku tertentu.

7.1. Konsep Motivasi

Konsep motivasi menyatakan bahwa bilamana seseorang sedang mengalami motivasi atau sedang yang tidak seimbang, artinya dia sedang berada dalam a state of disequilibrium.
Tetapi sebaliknya bilamana apa yang menjadi dorongan itu sudah diperoleh, berada ditangannya dan mendapat kepuasan dari padanya, maka dikatakan bahwa orang itu telah memperoleh satu keadaan seimbang, ia sudah berada dalam a state of equilibrium. Motivasi sesungguhnya merupakan proses psikologis yang sangat fundamental sifatnya. Akan sangat sukar untuk menyanggah bahwa motivasi merupakan proses yang amat penting dalam pemuasan berbagai kebutuhan dan menjaminberbagai kepentingan para anggota organisasi. Motivasi sebagai innerstate semacam perasaan atau kehendak yang amat mempengaruhi kemauan individu, sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku dan bertindak ,dalam menentukan gerakan atau tingkah laku individu kepada tujuan (goals). Jadi motivasi merupakan proses yang mencerminkan interaksi antara sikap,kebutuhan, persepis dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang.Ditinjau dari segi lingkungan(faktor), terdapat faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang termotivasi yaitu fakltor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intirnsik berasal
dalam diri seseorang berupa sikap, harapan, cita-cita dan disposisi kebutuhan yang
berkembang. Sedangkan faktor eksternal adalah desakan dari luar yang menyebabkan
seseorang termotivasi.

Konsep motivasi akan lebih jelas bila ditinjau dari proses dasar motivasi sebagai
berikut:







Kebutuhan      →

  Dorongan
   →
Tujuan
 

                                                                              

Berdasarkan Gambar di atas, ditunjukkan bahwa: (1) Needs merupakan kebutuhan-kebutuhan
yang terdapat dalam diri seseorang yang harus dipenuhi; (2) ketika kebutuhan
tersebut muncul maka fenomenanya tampak pada dorongan (drive) yang menyebabkan
seseorang melakukan suatu tindakan; dan (3) akibat dari tindakan tersebut maka tujuan
yakni memuaskan kebutuhan terpenuhi. Dari uraian di atas maka motivasi merupakan upaya
individu dalam memenuhi kebutuhannya, selama kebutuhan tersebut belum terpenuhi
maka “dorongan” untuk melakukan sesuatu terus dilakukan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Motivasi adalah dorongan pada diri seseorang untuk melakukan suatu tingkah laku
tertentu karena dikehendaki.
2. Motivasi adalah dorongan yang meliputi jiwa dan jasmani, untuk melakukan suatu
tindakan tertentu.
3. Motivasi merupakan sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
4. Motivasi adalah suatu yang melatar belakangi individu untuk berbuat supaya tercapai
tujuan yang dikehendakinya.
5. Motivasi adalah suatu proses yang mempunyai tenaga dan tujuan tertentu.

Source : Buku Modul Kuliah Kewirausahaan

TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN/KEWIRAUSAHAAN



Pengembangan kewirausahaan pemuda mencakup tahapan-tahapan sebagai
berikut:

1.Tahap Akan Memulai Usaha (Pre start-up stage)

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam pengembangan kewirausahaan.
dengan melakukan program penyadaran akan pentingnya kewirausahaan
pemuda. Tahapan awal ini juga merupakan tahapan untuk memberikan motivasi untuk membentuk sikap dan mental serta semangat untuk berwirausaha, menggali ide-ide dan minat untuk berusaha yang sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki, dan mulai merumuskan perencanaan usaha yang akan dikembangkan berdasarkan ide-ide yang sudah muncul. Perencanaan usaha yang dirumuskan mulai dari menentukan jenis usaha, menentukan lokasi usaha, mengusahakan modal awal, menyusun kebutuhan investasi,membuat rencana kerja, dan pasarnya.

2.Tahap Memulai Usaha (The startup stage)

Tahapan ini adalah tahapan dimana rencana usaha yang sudah dirumuskan
sebelumnya mulai dijalankan. Pada tahapan ini sudah mulai dilakukan proses
produksi dengan mulai belanja bahan produksi, proses produksi, dan
memasarkan hasil produksi. Pada tahapan ini juga sudah mulai dikelola cash
flow dan laporan keuangan lainnya. Pada tahap usaha mulai dijalankan ini,
wirausahawan memerlukan pendampingan dan pembimbingan untuk menjalankan usahanya. Pendampingan dan pembimbingan yang perlu dilakukan khususnya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul ketika usaha baru dimulai. Pelatihan-pelatihan ketrampilan yang terkait dengan produksi dan pengetahuan manajemen usaha juga perlu dilaksanakan pada tahapan ini.

3.Tahap Pertumbuhan Awal (Early-growth stage)

Tahapan awal pertumbuhan merupakan tahapan dimana wirausaha mulai
tumbuh dan berkembang. Pada tahapan ini, usaha sudah mulai berjalan
dengan baik, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pengembangan usaha. Namun untuk dapat melakukan pengembangan usaha, wirausaha pemula seringkali dihadapkan pada keterbatasan modal dan teknologi untuk pengembangannya. Pola-pola pendampingan dan pengembangan promosi
sangat diperlukan dalam tahapan ini, sehingga wirausahawan dapat melakukan pengembangan usahanya. Pengembangan usaha dilakukan dengan peningkatan produksi maupun perluasan pasar.


Source :  PETUNJUK TEKNIS PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA DI DAERAH TAHUN 2016.pdf